Kadis Pertanian Kaltara Tinjau Lahan Cetak Sawah Milik LDII, Dorong Pertanian Milenial dan Ketahanan Pangan Daerah
Tarakan (30/25). Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Utara (Kaltara) Ir. Heri Rudiyono, M.Si. didampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Tarakan serta rombongan, melakukan kunjungan ke lokasi cetak sawah yang dikelola oleh DPW LDII Kalimantan Utara.
Dalam kunjungannya, Heri menyampaikan apresiasi atas langkah LDII yang berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan daerah. Ia juga menekankan pentingnya peran petani milenial dalam memajukan sektor pertanian di Kalimantan Utara.
“Kita ingin pertanian di Kaltara dikelola dengan semangat milenial. Tidak hanya mengandalkan padi, tapi juga bisa dikembangkan ke komoditas lain seperti sayur-mayur, kelapa, hingga sistem mina padi dengan kolam ikan di sekitar sawah. Dengan begitu, hasil pertanian bisa lebih beragam dan produktif,” ujar Heri.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Kalimantan Utara, H. Jaet Ahmad Fatoni, yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, menjelaskan bahwa LDII memiliki delapan program unggulan, salah satunya di bidang ketahanan pangan dan lingkungan.
“Kami ingin mengajak generasi muda untuk tidak ragu menekuni dunia pertanian. Kalau bicara hasil, sektor ini tidak kalah dengan usaha lainnya. Justru peluangnya besar jika dikelola dengan modern dan teknologi tepat guna,” kata Jaet.
Lebih lanjut, Jaet menuturkan bahwa “saat ini LDII telah menyiapkan lahan sekitar 130 hektare dari total 202 hektare mayoritas lahan dari warga LDII untuk pengembangan pertanian terpadu. Proyek ini dikerjakan menggunakan lima unit excavator PC220, “Peralatan pendukung lainnya seperti hand tractor, serta tiga drone pertanian yang berfungsi untuk pemupukan, penyemprotan, dan penebaran benih sedang dalam proses pengiriman, dan kami harapkan pada awal November sudah bisa diterima,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam memperkuat sektor pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di Kalimantan Utara. (ar)
