FKUB Nabire Gelar Pembinaan Desa Sadar Kerukunan
“Di Distrik Nabire Barat terdapat pemeluk agama yang lengkap seperti Kristen, Islam, Katolik, Hindu dan Budha. Sehingga Distrik Nabire Barat dijadikan pilot projek percontohan yang dipusatkan kegiatannya di Kampung Bumi Raya SP 1. Untuk itu mari kita berkomitmen selalu menjaga dan memelihara kerukunan,” ujar Ketua FKUB Kab.Nabire Pdt.Junus Mbaubedari,S.Th.
Hal itu disampaikan Pdt.Junus Mbaubedari,STh dalam acara Pembinaan Desa Sadar Kerukunan yang diadakan FKUB Kab.Nabire di Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat, Kab.Nabire. Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari semua pimpinan agama, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh adat dan semua unsur yang mendukung terciptanya Kampung Sadar Kerukunan, 07/09.
Hadir pada kegiatan ini Kapolres Nabire AKBP. I Ketut Suarnaya menyampaikan materi bahaya intoleransi dan radikalisme. “Distrik Nabire Barat khususnya Kampung Bumi Raya patut bersyukur karena dipilih sebagai contoh Kampung Sadar Kerukunan. Hal ini penting karena satu sisi kemajemukan agama yang berkembang di Kampung Bumiraya sangat lengkap. Di sisi lain ancaman gangguan kamtibmas juga mudah tersulut, dikarenakan adanya paham intoleran, radikalisme dan anti Pancasila. Maka semua komponen harus tetap menjaga dan memelihara kerukunan yang selama ini sudah sangat bagus,” tambah AKBP I Ketut Suarnaya.
Kepala Kantor Kemenag Kab Nabire Yafet Iyai,S.Th menyampaikan materi tentang regulasi kerukunan umat beragama. “Kementrian Agama selalu berupaya untuk mencegah terjadinya konflik SARA dengan membuat regulasi, tatanan hukum yg mengatur kehidupan beragama agar tetap rukun damai dalam menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinannya.
Sementara Kepala Distrik Nabire Barat M.Arif Subhan,S,STP mengajak warga distrik Nabire Barat untuk selalu membangun komunikasi yang baik antar umat beragama sehingga bila ada hal-hal yang menyebabkan ketidakrukunan diantara pemeluk agama dapat diatasi sedini mungkin.
Pada kesempatan itu Ketua LDII Kab.Nabire H.Nurhadi,SPd,MPd yang juga Sekretaris MUI Kab.Nabire dan Wakil Ketua II FKUB Kab.Nabire menyampaikan materi tentang kerukunan dari sudut pandang agama Islam. “Konsep kerukunan dalam Islam sudah diatur dalam Alquran dan AlHadist sebagai pedoman umat Islam dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Dan hidup dalam keluarga, bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” ujar Nurhadi.
“Kami yakin dan percaya apabila semua pemeluk agama dapat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran masing-masing maka akan terhindar dri segala perbuatan yg menyebabkan ketidakrukunan dalam semua sendi kehidupan” tambah Nurhadi dari LDII.
Hadir dalam acara ini antara lain Pastor.Yohanes Setiyono,S.Th (Katolik), Pdt.Ishak Marombay,S.Th (Protestan), H.Nuryadi,S.Pd.M.MPd (Islam), Suryanto (Budha) dan Mangku Suatam (Hindu).